Minggu, 28 Oktober 2018

Amanah Allah

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

"... Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu." QS At-Talaq ayat 2-3.

Manusia berencana, Allah yang Menentukan. Terlalu banyak nikmat yang sudah Allah berikan, sampai kemudian lupa bersyukur. Baru sedikit ujian, sudah mengeluh. Astaghfirullah. Ampuni hamba Mu yang sedikit syukur ini ya Rabb. Hamba yang terlalu terburu-buru. Terlalu banyak kemauan. Terlalu tinggi angan. Sampai lupa bahwa Engkaulah Yang Maha Berkehendak.

Alhamdulillah, segala puji bagi Mu ya Allah yang telah memberikan seorang suami yang sholeh kepadaku. Yang Engkau kirim pada waktu yang tepat sebagai jawaban atas doa-doaku. Aku sungguh mencintainya karena Engkau. Dengan nya, semakin bertambah ketaatanku terhadap Engkau. Semoga dia benar menjadi penyempurna separuh imanku dan kami akan berkumpul di syurga Mu kelak. Allahumma aamiin.

Aku manusia biasa. Hal wajar yang diharapkan setiap pasangan yang telah menikah adalah memiliki buah hati. Begitupun aku. Menjelang bulan kedua pernikahan ini, aku sungguh berharap bisa mengandung. Aku ingin melahirkan putra putri yang sholeh dan sholehah. Membangun peradaban dan generasi rabbani. Sehingga tiap menjelang tanggal haid, aku selalu cemas. Dengan penuh harap aku berdoa agar aku telat haid kemudian positif hamil.

Tiap pasangan memang memiliki cerita tersendiri tentang pernikahan dan penantian terhadap buah hati. Ada yang langsung diberikan, ada yang menunggu 1 bulan, 1 tahun, atau bahkan bertahun tahun untuk menanti sang buah hati. Menunggu hadirnya anak sebenarnya sama seperti saat menunggu jodoh. Rahasia Allah. Kita tidak tahu kapan Allah akan kirimkan jodoh kita, siapa dia, dan dari mana asalnya. Tapi disaat yang tepat kemudian Allah pertemukan dan penantian itu terbayar sudah. Jika soal jodoh yang terpenting adalah bagaimana kita mengisi penantian itu dengan hal2 yang positif dan semakin mendekatkan diri kepada Allah, begitu juga dengan menunggu sang buah hati.

Kadang aku berpikir bahwa mungkin Allah melihat aku yang belum siap untuk diberi amanah besar ini. Dari banyak hal yang aku sendiri mungkin tidak ketahui. Aku sadar, amanah ini begitu besar. Begitu berat. Seorang anak, titipan Allah. Yang pastilah akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Kesiapan mental dan ruhiyah sangat diperlukan.

Aku merenung, berpikir, menyadari bahwa penantian ini tidaklah mungkin sia-sia jika kita libatkan Allah dalam setiap prosesnya. Ikhtiar dan doa sebaik baiknya.

Demi Allah, Dia Maha Pemurah, Dia tidak mungkin menelantarkan hamba-Nya. Dialah yang melimpahkan rezeki-Nya kepada kita dengan tiada putusnya...


Kamar kita,
28 Okt 2018
Aku merindukan mu cinta🌸

Selasa, 22 Mei 2018

Tiga Visi Keluarga Surga

Kajian Ramadhan DKM Asy Syifa

RS Pusat Otak Nasional

 

Oleh: Ust. Dr. Wido Supraha (Komisi Ukhuwah MUI Pusat)

 

Di hari kelima Ramadhan 1439 H, mengapa tema kajian yang dipilih adalah tentang keluarga? Adakah kaitan antara keluarga dengan puasa / bulan ramadhan?

 Mari kita lihat QS Al Baqarah ayat 187:

“Dihalalkan bagimu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkanmu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi janganlah kamu campuri mereka itu, ketika kamu beritikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa.”

Pada ayat tersebut tidak hanya menerangkan tentang puasa, namun juga tentang keluarga. Riwayat pada zaman dahulu ternyata tidak diperbolehkannya melakukan hubungan suami istri pada bulan ramadhan. Hingga kemudian Allah swt menurunkan ayat ini:

“Dihalalkan bagimu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istrimu..”

Dan di ayat berikutnya,

“... Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka.”

Istri adalah pakaian bagi suami , begitu juga sebaliknya suami adalah pakaian bagi istri. Pakaian berarti sebagai penutup aurat, melindungi dari panas dan hujan, juga perhiasan dan kehormatan. Maka, suami adalah pelengkap bagi kekurangan-kekurangan istri. Itulah sebabnya dikatakan menikah adalah penggenapan separuh agama.

Kemudian ayat selanjutnya,

“Tetapi janganlah kamu campuri mereka itu, ketika kamu beritikaf dalam masjid.”

Jadi, malam ke 1 sampai malam ke 20 diperbolehkan berhubungan suami istri, berikhtiar untuk mendapatkan anak namun dianjurkan agar pada malam ke 21 dan seterusnya diharapkan fokus ke ibadah yaitu beritikaf mencari lailatul qadr.

 

 

Tiga Visi Keluarga Surga

1. Imam (Pemimpin) bagi orang-orang bertakwa

 “Dan orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” QS Al Furqan ayat 74

2. Melahirkan keluarga yang mencintai ilmu dan adab serta menjaga keluarga dari api neraka

“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka  yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” QS At Tahrim ayat 6

3. Seluruh keluarga dan keturunan berkumpul di surga

“ Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.” QS At Tur ayat 21

“ (Yaitu) orang-orang yang berdoa , “Ya Tuhan kami, kami benar-benar beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan lindungilah kami dari azab neraka, (Juga) orang yang sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya, dan orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar.” QS Ali Imran ayat 16-17

“dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah).”  QS Az Zariyat ayat 18

Kedua ayat diatas berbicara tentang waktu sahur yang sangat dianjurkan untuk banyak beristifghfar dan melakukan dialog iman dengan keluarga. Jangan sampai waktu yang berharga tersebut diisi dengan kegiatan sia-sia seperti menonton acara televisi yang didalamnya tidak ada kebaikan.

Wallahu a’lam bishshawwab.

 

Catatan seadanya dari hamba yang banyak kekhilafan. Ditulis ulang dengan sedikit penambahan kalimat, semoga tidak mengurangi atau melebihkan dari yang ustadz sampaikan. Materi yang sangat bagus, nggak nyesel dateng ke kajian kemarin. Sayang cuma sebentar. Di share di blog supaya suatu hari nanti saya dan keluarga bisa membacanya kembali. Semakin menguatkan visi berkeluarga. Kewajiban Ayah dan Bunda adalah menghadirkan generasi terbaik. Semoga Allah berkenan menjadikan saya seorang istri dan seorang ibu dan mewujudkan keluarga surga. Allahumma aamiin

 

“Selama perjalanan menuju pernikahan, tidak ada bekal yang lebih penting untuk engkau persiapkan melebihi niat dan ilmu” Mohammad Fauzil Adhim

Jumat, 04 Mei 2018

Rasa


“Ketika ada rasa yang mulai bertunas, seharusnya saat itu juga dipagari dengan ma'rifatullah, dipancang dengan quwatusshillah billah. Agar tunas itu mekar,tumbuh kuat dan berakar nanti saja, pada waktu yang tepat, pada orang yang tepat...”

Kamukah orang itu?
Yang kupercayai sebagai tempat tunas ini mekar, tumbuh kuat dan berakar?

Kapankah waktu itu?
Apakah sesaat setelah tangan mu menjabat tangan ayah ku seraya akad itu terucap?

Maafkan diri ini bila tidak secara utuh dan matang menerapkan prinsip syariat. Ketika kakak mentor di SMA mengatakan bahwa pacaran itu haram dan ada banyak batas hubungan antara laki-laki dan perempuan, aku langsung mengambil sikap dengan berprinsip bahwa aku akan menjaga jarak dengan sosok bernama laki-laki dan menutup hatiku rapat-rapat. Tidak pernah aku bersikap lembut apalagi manis kepada mereka. Bukankah fitnah terbesar bagi laki-laki adalah kaum wanita? Maka pikirku, wanita memegang peran besar dalam terwujudnya fitnah tersebut. Jadi, tidak ada suara mendayu, wajah ramah, apalagi kedekatan secara fisik terhadap mereka. Tak elak aku menyandang predikat 3 tahun berturut-turut sebagai si jutek. Tak apalah, toh aku punya alasan atas sikapku. Menyimpan kelembutan dan senyum termanis ini hanya pada waktu yang tepat, orang yang tepat...

Tetapi kemudian aku tersadar. Saat aku merasa inilah waktunya membuka pintu hati yang sudah lama tertutup ini, aku kesulitan menemukan kuncinya. Dan pintu ini susah sekali untuk dibuka. Sikapku terlalu cuek terhadap dia -makhluk laki-laki- yang hanya sekedar mendekat kepadaku dan rasa canggung menyelimuti diriku bagaimana harus bersikap kepadanya.
Aku tidak tahu caranya!

Jadi, untukmu yang datang kepada ayahku, aku memohon pengertian mu terhadap diri ini yang masih belajar bagaimana bersikap kepada sosok yang masih asing bagi diri ini. Namun kau tak perlu meragu, karena aku akan seutuhnya mencintai mu karena Allah...

Jumat, 02 Februari 2018

Wanita Shalehah, Istri yang Layak Dicintai

Rasulullah saw. pernah memberikan gambaran karakter seorang wanita shalehah, sekaligus istri yang layak dicintai melalui kisah berikut:

Kisah bermula ketika Rasul mengunjungi putrinya, Fatimah Az-Zahra r.a. yang terlihat kepayahan mengurusi keperluan rumah tangganya. Saat itu, Fatimah meminta kesediaan Rasul untuk meringankan pekerjaannya dengan memberikan seorang hamba sahaya. Tetapi, Rasulullah saw. tidak berkenan memberikannya hamba sahaya, beliau malah mendoakan kebaikan bagi Fatimah, sambil menyatakan bahwa istri yang mengurusi keperluan rumah tangganya sebagaimana karakter seorang wanita dalam Islam, yaitu Ummu wa rabbatul bait yang akan mendatangkan keridhaan Allah Swt. Rasul juga memerintahkan Fatimah untuk mengunjungi rumah Fulanah binti Fulan yang dikatakan Rasul bahwa Fulanah itu adalah wanita shalihah calon penghuni surga, agar Fatimah bisa mengambil pelajaran dari kepribadian Fulanah.

Fatimah pun segera menunaikan perintah Rasul itu, sambil menggendong anaknya, Hasan bin Ali bi Abi Thalib r.a. Sesampainya di rumah Fulanah binti Fulan, Fatimah pun mengucap salam, sambil mengetuk pintu. Setelah salamnya terjawab, Fatimah meminta izin yang punya rumah untuk masuk. Tetapi, Fulanah binti Fulan sama sekali tidak mengizinkannya. Ketika Fatimah menanyakan alasannya, Fulanah menjawab, "Engkau datang bersama anak lelakimu, dan sesungguhnya suamiku tidak berkenan kalau ada rajul ajnabi (lelaki asing) di rumahnya, selagi dia tidak ada dirumah."

"Tetapi bukankah Hasan masih kecil dan belum baligh?" tanya Fatimah.

"Betul, Tetapi dia tetap rajul ajnabi bagi diriku. Aku pun harus bersifat amanah atas perintah suamiku."

Maka, kagumlah Fatimah atas pribadi mulia Fulanah binti Fulan itu. Dia pun kembali pulang ke rumahnya, dan menitipkan Hasan kepada Rasulullah saw. Kemudian Fatimah kembali ke rumah Fulanah binti Fulan untuk mengetahui keshalihan wanita yang dijanjikan Rasul sebagai calon penghuni surga tersebut.

Setelah diizinkan masuk ke dalam rumah Fulanah binti Fulan, Fatimah kagum melihat kesibukan Fulanah dalam mengurusi keperluan rumah tangganya. Kemudian, putri Rasulullah saw tertegun melihat di meja makan Fulanah telah tersedia makanan hangat, minuman segar, dan... sebuah cambuk! Fatimah memahami untuk apa makanan dan minuman itu dihidangkan.  Tetapi, untuk apakah cambuk disediakan di atas meja makan?

Saking penasaran atas apa yang dilihatnya, Fatimah segera menanyakan hal itu kepada tuan rumah. Fulanah binti Fulan hanya tersenyum, kemudian menjelaskan bahwa makanan, minuman, sekaligus cambuk itu disediakan untuk suaminya.  Kalau seandainya suaminya itu tidak ridha atas bakti dan pelayanannya sebagai istri, maka ia bersedia untuk dicambuk demi menebus ketidakridhaannya itu. Fulanah juga menyatakan bahwa dia sungguh berharap keridhaan suaminya, karena keridhaan suami adalah keridhaan Allah Swt.

Maka, semakin kagumlah Fatimah Az-Zahra r.a atas kualitas keshalihan Fulanah binti Fulan yag dikatakan Rasulullah sebagai calon penghuni surga itu. Fatimah juga membenarkan apa yang telah dijanjikan Allah dan Rasul-Nya, bahwa sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah, semulia-mulianya manusia adalah yang paling bertakwa, dan sebaik-baik wanita adalah yang paling pintar menyenangkan hati suaminya.



Dikutip dari buku: On Being Great Lover, Menjadi Istri yang Layak Dicintai

Antibiotik (Bagian 4)

II. Antibiotik yang Menghambat sintesa protein

Terbagi menjadi 6:
1. Aminoglikosida
2. MLSK (Makrolida, Linkosamid, Streptogramin, Ketolida)
3. Tetrasiklin
4. Glisiklin
5. Fenikol
6. Oksasolidindion
7. Ansamisin


1. Aminoglikosida
- Manusia juga mensintesa protein, tetapi lebih lambat dibandingkan bakteri
- Obat dapat bekerja pada bakteri sebelum bekerja pada manusia
- Tetapi, karena ini adalah proses yang umum terjadi, maka perlu diperhatikan efek toksik terhadal manusia
- Perlu dilakukan monitoring terapeutik obat
- Semuanya bersifat bakterisid

Spektrum kerja:
- Efek bakterisid yang cepat
- Spektrum kerja luas pada infeksi nosokomial oleh bakteri gram negatif dan infeksi sistemik yang parah
- Kanamisin lebih cepat menimbulkan resistensi
- Nefrotoksik dan toksik pada telinga

Nama dagang: Amikasin, Gentamisin, Tobramisin, Streptomisin, Kanamisin, Netilmisin.


2. MLSK (Makrolida, Linkosamid, Streptogramin, Ketolida)
- Bakteriostatis
- Aktivitas terbatas pada bakteri kokus gram negatif seperti Streptokokus dan Staphilokokus,  juga pada beberapa anaerob.

Spektrum kerja:
- Makrolida : untuk infeksi pernapasan terhadap bakteri S. pneumoniae dan S. pyogenes, Mycoplasma, Legionella. Nama dagang: Erithromisin

- Linkosamid : untuk infeksi kulit oleh bakteri gram positif dan infeksi bakteri anaerob. Nama dagang: Linkomisin, Klindamisin

- Streptogramin : untuk infeksi E. faecalis (VRE) dan MRSA. Nama dagang: Quinupristin/ Dalfopristin, Pristinamisin

- Ketolida : untuk infeksi bronkhitis, sinusitis, S. pneumoniae, H. influenza, M. pneumoniae, C. pneumoniae.


3. Tetrasiklin
- Spektrum luas, digunakan terutama pada infeksi genital (chlamydiae), dan atipikal (Rickettsia, Mikoplasma). Tetrasiklin dapat berdifusi melewati sel dan tulang sehingga tidak direkomendasikan untuk ibu hamil dan anak kurang dari 2 tahun. Nama dagang: Tetrasiklin (kerja pendek), Minosiklin dan Doksisiklin (kerja panjang).


4. Glisiklin
- Kelas terapi baru
- Dikembangkan untuk mengatasi mekanisme resistensi tetrasiklin
- Bakteriostatis
- Spektrum luas
Nama dagang: Tigesiklin.


5. Fenikol
- Spektrum kerja sangat aktif pada banyak bakteri gram positif dan negatif, Chlamydia, Mycoplasma, Rickettsia. Terbatas untuk infeksi salmonella akut. Studi empiris dapat untuk mengobati meningitis,  dapat melewati sawar darah otak dengan baik. Toksisitas tinggi, dapat menyebabkan aplasia sumsum tulang dan berbagai kelainan hematologis. Nama dagang: Kloramfenikol.


6. Oksasolidindion
- Spektrum kerja pada infeksi bakteri gram positif. Efektif terhadap E. faecium VRE, MRSA, dan resistensi obat S. pneumoniae. Nama dagang: Linezolid (Zyvox)


7. Ansamisin
- Dapat bersifat bakterisid atau bakteriostatik tergantung pada organisme dan konsentrasi.
- Spektrum kerja terutama pada bakteri gram positif dan beberapa gram negatif. Digunakan secara kombinasi dengan obat lain untuk mengobati tuberkulosis. Digunakan untuk profilaksis N. meningitidis. Nama dagang: Rifamisin / rifampisin.

Minggu, 28 Januari 2018

Antibiotik (Bagian 3)

I. Antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel

1. Beta-laktam
- Semua golongannya adalah bakterisidal
- Tidak toksik (Dapat diberikan dengan dosis tinggi)
- Relatif tidak mahal
- Beta-laktam merupakan asam organik dan mudah larut dalam air.

A. Beta-laktam (Penisilin), berdasarkan spektrum kerjanya:

- Penisilin G (Penisilin alami)
    Aktif melawan bakteri gram positif yang tidak memproduksi enzim beta-laktamase, Neisseria, dan beberapa bakteri anaerob. Nama dagang: Penisilin G

- Penisilin M
    Aktif melawan penisilinase yang diproduksi Staphilokokus. Nama dagang: Oksasilin, Methisilin.

- Aminopenisilin
    Sedikit kurang aktif dibandingkan Pen G melawan Pneumokokus, Streptokokus, dan Meningokokus, tetapi aktif melawan Salmonella,  Shigella, dan P. mirabilis, H. influenzae. Nama dagang: Ampisilin,  Amoksisilin.

- Karboksipenisilin
    Lebih stabil dari hidrolisis enzim beta-laktamase dibandingkan Aminopenisilin terhadap Enterobacteriaceae dan Pseudomonas aeruginosa. Nama dagang: Ticarcillin

-Ureidopenisilin
   Memiliki aktivitas yang lebih besar dibandingkan Karboksipenisilin dalam melawan bakteri gram positif, enterics,  dan P. aeruginosa. Nama dagang: Piperacillin

- Co-drugs ( Beta-laktam yang dikombinasi dengan beta-laktamase Inhibitor)
    Aktivitas tambahan terhadap bakteri yang dapat memproduksi enzim beta-laktamase,  termasuk Staphilokokkus, enterics, H. influenzae dan Bacterioides spp. Contoh: Amoksisilin+Asam klavulanat, Ampisilin+Sulbaktam, Ticarcillin+Asam klavulanat, Piperacillin+Tazobactam.

- Amidinopenisilin
   Penggunaan terbatas hanya pada infeksi urinaria terhadap E. coli.  Nama dagang: Mecillinam

B. Beta-laktam (Cephems/ Sefalosporin), berdasarkan spektrum kerjanya:

- Generasi 1 Sefalosporin (C1G)
    Spektrum sempit, aktivitas baik melawan bakteri gram positif, dan beberapa gram negatif. Dapat diinaktivasi oleh gram-neg beta-laktamase. Nama dagang: Cephalothin, Cefazolin

- Generasi 2 Sefalosporin (C2G)
    Lebih stabil terhadap enzim beta-laktamase sehingga baik melawan bateri gram negatif, tetapi lemah terhadap Staphilokokus. Nama dagang: Cefuroxime, Cefamandole.

- Generasi 3 Sefalosporin (C3G)
    Spektrum lebih luas dibandingkan C1G dan C2G. Aktivitas lemah terhadap bakteri gram positif, namun kuat terhadap Enterobacteriaceae dan Pseudomonas aeruginosa. Nama dagang: Cefotaxime, Ceftazidime, Ceftriaxone.

- Generasi 4 Sefalosporin (C4G)
    Spektrum luas. Nama dagang: Cefepime.

- Oral C3G.
    Nama dagang: Cefixime, Cefpodoxime.

Diantara keempat generasi, tidak ada yang aktif terhadap MRSA atau Enterokokkus.

Generasi Sefalosporin berikutnya: Ceftobiprole, Ceftaroline.

C. Beta-laktam ( Monobactam ).
     Aktif terhadap bakteri gram negatif. Tidak terhidrolisis enzim beta-laktamase.  Nama dagang: Aztreonam.

D. Beta-laktam ( Penems)
    Struktur berbeda dari Betalaktam lain, sehingga Penems lebih tahan terhadap hidrolisis enzim beta-laktamase.
- Carbapenems. Nama dagang: Imipenem, Meropenem, Ertapenem, Doripenem (Baru).
-  Faropenems. Oral. Namun belum disetujui FDA.



2. Glycopeptides

Glikopeptida memiliki struktur kimia yang kompleks, dengan berat molekul yang besar (1500-2000 dalton). Glikopeptida bersifat bakterisidal terhadap semua infeksi bakteri gram positif, namun tidak untuk bakteri gram negatif. Berdasarkan spektrum kerjanya:

- Glikopeptida
MRSA (Methicillin Resistant Staph. aureus), C. difficile, Streptococci, Strep. pneumoniae. Alternatif dari Penisilin G pada infeksi serius. Difusi baik pada semua jaringan. Efek toksisitas tinggi terhadao telinga dan ginjal. Nama dagang: Vancomycin.

-Lipoglikopeptida
Dalbavancin, Oritavancin, Telavancin, Teicoplanin. Semuanya belum disetujui FDA.



3. Fosfomycin
Bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel pada tahap awal dibandingkan Penisilin dan Sefalosporin.

Antibiotik (Bagian 2)

Apa itu antibiotik dan antimikroba?

Antibiotik adalah zat kimia yang dihasilkan dari mikroorganisme yang menghambat pertumbuhan atau mematikan mikroorganisme.

Antimikroba adalah zat kimia yang diderivatisasi dari sumber biologi atau dihasilkan dari sintesis kimia yang menghambat pertumbuhan atau mematikan mikroorganisme.

Berdasarkan sumbernya, antibiotik dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Alami : umumnya bersumber dari jamur. Contoh: Benzylpenisilin dan Gentamisin adalah antibiotik alami. Antibiotik alami umumnya lebih toksik dibandingkan antibiotik sintesis.

2. Semi sintesis : berasal dari bahan alami yang diubah secara struktur kimianya.  Antibitoik semi sintesis dikembangkan untuk menurunkan toksisitas dan meningkatkan efektivitas. Contoh: Ampisilin dan Amikasin.

3. Sintesis : dirancang secara kimiawi di laboratorium. Contoh: Moxifloxacin dan norfloxacin.

Bagaimanakah Antibiotik yang ideal??
1. Target selektif
2. Bakterisidal = membunuh bakteri
3. Spektrum sempit = tidak membunuh flora normal
4. Indeks terapeutik tinggi = perbandingan antara level toksis dan level terapeutik luas
5. Sedikit reaksi merugikan = toksisitas dan alergi
6. Banyak pilihan rute pemberian = IV, IM, dan Oral
7. Penyerapan yang baik
8. Distribusi yang baik ke tempat infeksi
9. Rendah tingkat resistensinya.

Klasifikasi antibiotik

Diklasifikasikan berdasarkan struktur dan fungsi, dibagi menjadi lima:
1. Inhibitor sintesis dinding sel
2. Inhibitor sintetis protein
3. Inhibitor fungsi membran
4. Anti metabolit
5. Inhibitor sintesis asam nukleat.

Sabtu, 27 Januari 2018

Antibiotik (Bagian 1)

Pemakaian antibiotik di rumah sakit sudah menjadi hal yang sangat sering. Mari menyegarkan kembali ingatan masa kuliah kita tentang antibiotik. :)

Sebelum membahas antibiotik, mari kenalan dulu dengan target kita, yaitu bakteri.

Bakteri ada di sekitar kita. Jika berada pada kondisi yang sesuai, bakteri dapat tumbuh dan berkembang. Struktur sel bakteri (dari dalam keluar) yaitu DNA, Ribosom, Membran sitoplasmik, Dinding sel bakteri (Peptidoglikan), Lipopolisakarida.

Bakteri diklasifikasikan menjadi beberapa sistem klasifikasi, salah satu yang banyak digunakan adalah sistem klasifikasi fenotifik pewarnaan gram. Ditemukan oleh H. C. Gram pada 1884, membagi menjadi dua yaitu gram positif dan gram negatif berdasarkan morfologi dan perbedaan hasil pewarnaan. Goresan bakteri diwarnai dengan crystal violet dan iodin, lalu dicuci menggunakan alkohol dan diwarnai kembali dengan safranin. Hasil pewarnaan bakteri gram positif adalah ungu kebiruan sedangkan bakteri gram negatif berwarna merah. Perbedaan tersebut berdasarkan banyaknya peptidoglikan yang dimiliki oleh bakteri gram positif dibandingkan yang terdapat pada bakteri gram negatif. Namun beberapa bakteri seperti mycobacteria (yang menyebabkan tuberkulosis) tidak sepenuhnya terwarnai disebabkan karena adanya kandungan lipid yang tinggi pada peptidoglikan. Alternatif pewarnaan dengan cara Kinyoun atau pewarnaan asam kuat.

Contoh bakteri gram positif:
Staphilokokkus, Streptokokkus, Pneumokokkus, Enterokokkus, Basilus, Clostridia, Corynebacterium, Listeria, dan  Aktinomises.

Contoh bakteri gram negatif:
Enterobacter (E. coli, klebsiella, salmonella, shigella), Pseudomonas, Vibrio (kolera), Legionella, Neisseria, Hemophilus, dan Bartonella.

Contoh bakteri miscellaneous:
Helicobacter, Mycobacteria, Treponemes (Sifilis), Mycoplasma, dan Rickettsia.