Jumat, 21 Januari 2011

pesona mu ukhti....

aku tdk tahu, apakah pesona ny yang memikat, atau akal ku yg sedang tiada di tempat"*1

kita memiliki byk kesamaan, itu yg membuat aku terus berpikir,

kita jodoh..


saat sahabatku si bph rohis mengingatkan,

"tataplah dgn mata hatimu, jangan terpedaya oleh mata di wajahmu.."


Ya,ya, kupikir, aku melihatmu dgn mata hatiku..

kamu tdk cantik, walaupun kuakui kamu sedikit manis,

kamu tdk lebih pintar dariku, walaupun kuakui kamu memang cerdas dan berbakat,

dan, ya.. Aku melihat dgn mata hatiku,

kamu sholehah dgn kain putih menutupi rambutmu, (pikirku saat itu)

kamu berbeda,

dan kita sama...

Menurutku, pantaslah aku mendapat julukan ikhwan dgn notabene ku sbg bph rohis, meskipun aku takut juga jika nanti di yaumul mizan, bagaimana aku mempertanggungjawabkan amanah yg hanya aku jadikan pengisi waktu luang, tanpa hati,

tapi, yasudahlah, hidupku masih panjang, nanti saja aku taubat nasuha... Haha *2


"aku tdk tahu, apakah pesona ny yg memikat, atau akalku yg sedang tiada di tempat"

aku pikir, kita bisa pacaran.

Eitss,tunggu dulu ukh, pacaran islami dong..

Aku juga tahu syariat.. Jadi, aku takkan melanggarnya..


Hmm.. Ternyata sulit juga mengumpulkan keberanian untuk menembakmu,

perasaan yg berbeda..


Kamu begitu istimewa,

kucari tahu semua tentang dirimu.. Hobby mu, sekolah mu dulu, keluargamu, dan bahkan sudah kutemukan alamat frenster mu..

Mulai kubuka, kucari tahu.

Subhanallah, dahulu kamu anak madrasah? Wow, that's cool..

Aku semakin kagum..

Kagum dan kagum..

apalagi melihat mu yg sepertinya sangat alim..


banyak info yang kudapat dr fs mu.. Tak sulit kucari tahu tentang dirimu..

Lagi dan lagi, aku terkagum.

seorang bph osis, bahkan.. wah,wah, aku tidak salah melihat pesona mu..

kenapa sepertinya Allah memberi jalan bagi kita?

ya, jadi lebih mudah.

Aku, yang saat itu menjadi ketua panitia sebuah acara, melihat list daftar contact person sekolah lain..

apa? Aku melihat nama yang mirip dengan nama mu. Tidak. Tidak mungkin. Itu benar namamu.

*nama disamarkan (silakan bayangkan sendiri)*

kartu mu si kuning.

berdegup kencang jantungku. Sesak nafasku. Shock anafilaksis...

berhari-hari aku gemetaran memegang telepon selular ku, meski hanya melihat nomor ponsel mu..

astaghfirullah, perasaan apa ini?

sepertinya setan berhasil menemukan celah diriku..

ku ketik sms pertama ku padanya.

Wow,ternyata dia sangat ramah. Berlanjutlah percakapan kami.

Dia ternyata tipe wanita yg sangat menyenangkan utk diajak berdiskusi.

Kamu berbeda,

dan kita sama..

kamumania,

ya, aku menjadi kamumania..


kamu suka film xxxx? Hmm.. akan kucari tahu.,

kamu suka musik? Olahraga? Buku?


dan aku suka semua yg kamu suka..


ahh.. terlalu meng-adiksi..

kamu terlalu sulit dilupakan dan diskusi dgnmu sangat menyenangkan..

kamu tahu apa yg tak ku ketahui,

sadarkah ukh? Kita saling melengkapi..

ah, lelah terus menerus seperti ini.

aku penasaran, penasaran dengan perasaanmu kepadaku. Apakah kamu merasa hal yg sama denganku?

Ahh, tak berani ku ber-spekulasi.

kenapa? Rasa apa ini? Kamu tidak menyukai ku kah?

perasaan aneh, ku kirim saja email, bertanya padamu.

Sama saja. Ramah tetapi datar.

Biar saja, karna aku terlanjur kagum.

Tentu saja sahabatku si bph rohis itu tdk mengetahui yg kurasakan dan kulakukan..

Ah,, seperti paranormal dia. Tak tahu darimana, tak ada gunung meletus atau tsunami.. Dia memberiku sebuah artikel tentang tipu muslihat setan yg akan menyesatkan seluruh umat manusia. "cari temen" buat di neraka.. dan cara yg dia pakai adl pacaran via dunia maya (ponsel) yg termasuk berkhalwat dgn bukan muhrim, -meski banyak yg kontra terhadap hal ini-

Astaghfirullah.. (nampaknya aku termasuk yg pro)

bagai tersambar petir, terkena wedhus gembel gunung merapi, bahkan tersapu tsunami mentawai..

aku tersadar,

dan aku tersadar.

bahwa yg aku lakukan selama ini salah, telah melenceng dr syariatNya..

telah ku nodai hatiku, dan telah tertipu aku oleh tipu daya setan..

Aku benci melihat setan tersenyum bangga saat melihatku berhasil masuk ke perangkapnya. Sial, sial..

dan aku, kini, berniat bertaubat. Taubat nasuha. Tak perlu ku tunda.

Ditambah lagi si bph rohis yg terus menerus mencekoki ku dengan artikel2 islami.

Kalimat "wanita yg baik, utk laki-laki yg baik.."

astaghfirullah..

kamu, wanita yg baik, teganya aku ingin menodai hatimu, juga cinta mu padaNya, mungkin..

ku hapus niatanku untuk menjadikanmu pacarku, dan ku ubah dengan doaku padaNya..

Entah mengapa aku begitu yakin akan kalimat diatas. Aku, bukan laki-laki yg baik, apalagi pantas disebut ikhwan, -meski ada tampang dan selalu berpenampilan layaknya seorang ikhwan-

aku pikir, kita tidak akan pernah berjodoh.

kita berbeda, tidak mirip, kenyataanya.

Jadi, aku putuskan utk berubah. Berubah jadi manusia yg lebih baik,

ya, yg lebih baik, mungkin saja Allah berkenan menjadikan kita jodoh..

itu harapanku.

Kukirim email, bahwa aku telah memutuskan utk berubah. Menjadi manusia yg lebih baik. Kukatakan, sebaiknya kami berhenti berhubungan, bukan, bukan dengan niat ingin memutus silaturahim, tetapi, agar aku lebih khusyuk dalam perbaikan diri, karna, aku pun tak tahu, tipu daya setan seperti apa lagi yg akan mencelakakanku.. aku manusia biasa.. aku punya hati, dapat mencintai..

Ya, dan ukhti pun membalas. Kami sama-sama setuju

Dengan berat hati, ku hapus nomor ponselnya. Ahh, tidak. Aku terlanjur hapal nomor ponselnya. Semakin berat saja rasanya perjuanganku ini.

dan alamat emailnya pun terlanjur ku hapal.

Istighfar. Ku ucap beratus-ratus kali.

Aku laki-laki.

Pantasnya, aku memegang prinsip, dan menepati janji, apalagi ini janji dengan Zat Yang Maha Pencipta..

Disela doaku, kusempatkan. Berharap Allah berkenan menjodohkan kami. Cinta ini, biar ku pendam, sampai saat yg tepat, menjadi halal dan indah.. Aku akan mengkhitbahmu..

Kusibukkan diriku dengan tarbiyah. Kini, aku bukan aku yg dulu. Kusibukkan diriku dgn amanah2. Kuperbanyak ilmu tentang agama. Mungkin ilmu agama kita bisa sepadan, dan Allah berkenan menjadikan kita jodoh..

Lama tak berkomunikasi. Namun, bukan berarti aku melupakan kenangan bersamamu. Aku pun masih ingat nomor ponsel dan alamat emailmu. Tapi, tentu saja rasa ini telah ku bingkai dengan ma'rifatullah, dan kupagari agar tidak melenceng dr syariatNya..

Lama dan lama..

Hp ku berdering. Satu pesan masuk. Nomor tidak tersimpan.

Apa? Tidak mungkin. Ukhti mengirimiku sms. Padahal dulu, selalu aku yg memulai percakapan.

Apa kamu berubah?

Rasa ingin tahuku kembali muncul. Jiwa detektifku menyeruak.. Kuputuskan untuk mencari tahu, seperti apa dirimu sekarang.. sekaligus kujadikan pertimbangan, pemantap untuk mengkhitbahmu, nanti.

Sepertinya, tidak ada hal aneh atau perubahan berarti dr dirimu.

Ah,tentu saja. Kamu tidak berubah. Masih sama seperti dulu.

Tapi, aku yg kini, agak ilfeel dgn wanita yg terlalu dekat dgn lawan jenis.. Semoga memang benar, niatmu hanya untuk menjalin silaturahim.

Aku tertarik untuk membuka diskusi baru denganmu. Tema nya klasik, tapi menarik. Tentang pacaran di kalangan aktivis, dan peran kita sebagai sahabat dlm terjerumusnya ke lembah pacaran.

Ini akan menjadi diskusi yg alot. Dan aku akan memperlihatkan semua kebolehanku, ilmuku yg selama ini kupelajari.
kukirim email.
dengan harap harap cemas, aku menunggu balasan.

satu jam.

dua jam

satu hari, seminggu.

tak mungkin kamu tdk membaca nya.

Sibukkah?

Atau, bingungkah harus menjawab apa? Aneh. Kenapa harus bingung. Kamu tidak pernah kehabisan kalimat2 utk diuraikan. Sederhananya, kamu hanya perlu menjelaskan, apa yg menjadi jawabanmu, dan itu menyiratkan prinsipmu. Dan kamu terdiam.

Apa? Mengapa?

apakah kamu tipe orang yg melegalkan pacaran? Apa prinsipmu sebenarnya? Dan, bagaimana dirimu sebenarnya??

ataukah, ataukah aku sendiri yg ber-spekulasi? Dibutakan oleh kekaguman ku pada dirimu? Ekspektasi yg terlalu tinggikah? Ataukah pesona dr sosokmu yg tak kutemukan pada akhwat lain telah membuatku mengkhayalkan tentang sosok sempurna dirimu?



'aku tak tahu, apakah pesona ny yg memikat, atau akalku yg sedang tiada di tempat"

wanita yg baik, untuk laki-laki yg baik..

laki-laki yg baik, untuk wanita yg baik..

kubuka Al Qur'an terjemahan, Qs. an Nur ayat 26 (mari kita sama2 buka)

"perempuan perempuan yg keji utk laki laki yg keji, dan laki laki yg keji utk perempuan yg keji (pula), sdgkn perempuan perempuan yg baik utk laki laki yg baik, dan laki laki yg baik utk perempuan perempuan yg baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yg dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yg mulia (surga).

juga Qs an Nur ayat 3..

"pezina laki laki tdk boleh menikah kecuali dgn pezina perempuan, atau dgn perempuan musyrik, dan pezina perempuan tdk boleh menikah kecuali dgn pezina laki laki atau dgn laki laki musyrik. Dan yg demikian itu diharamkan bagi orang mukmin."


wallahu a'lam bishshawwab


*1: perkataan seorang penyair, hasil saduran

*2: kalimat yg tidak baik, sangat disarankan untuk tidak ditiru.

0 komentar:

Posting Komentar