Senin, 31 Desember 2012

SDC-020611

Ya Rabbi, berat rasanya kubuka kembali lembaran demi lembaran buku itu. Kata demi kata kubaca, aku seperti terseret kenangan, berada ditempat yang sama dua tahun lalu. Jika orang mengatakan itu cinta, dan cinta itu fitrah, mengapa harus hadir saat tak diundang? Harus jatuh kepada orang yang tak tepat? Harus menyakiti dan membuat noda di hati? Mengapa ahammiah ma'rifatullah menjadi sirna? Muraqabatullah dan mardhotillah, terlupakan. Dan setan pun menjadikan indah fatamorgana yang terkenang. Lalu, dimana letak fitrahnya?
“Fitrahnya, ada dalam dirimu. Seberapa yakin dirimu akan perintah Tuhanmu, Allah azza wa jalla. Melaksanakan perintahNYA, dan menjauhi laranganNya. dan memercayai takdirNya. Jika nanti akan kau temukan sesuatu yang halal, mengapa harus sibuk kau cari yang haram? seakan akan kau tak percaya akan takdir. Dan jika pun benar ia itu adalah takdirmu, mengapa harus kau mulai dengan sesuatu yang tidak Allah sukai. Dan kau menodai cinta.”
Aku bersyukur kpd Allah yang menjagaku saat itu, hingga saat ini. Meskipun aku tak tahu apakah hati ini terlanjur ternodai atau tidak.
“Allah Swt Maha Pemaaf. Tak usah kau sibukkan dirimu dengan kenangan masa lalu. Jika pun terkenang, tersenyumlah, berterimakasihlah. Karenanya, kau belajar. Tak mungkin kau ulangi kesalahan yang sama, bukan? Masih banyak hal yang harus kau lakukan. Masih banyak kewajiban yang mesti kau tunaikan. Tapi tidak banyak waktu yang kau miliki untuk mengumpulkan amal sholeh yang akan menjadi pemberatmu di yaumil mizan. Surga Allah terlalu mahal untuk kau masuki.
Bismillah. Bergeraklah. Jadikan dirimu bermanfaat bagi oranglain. Jadikan cinta kepada Allah adalah yang tertinggi. setelah itu, biarkan Allah selalu menjagamu, dan melindungimu ditengah teriknya fatamorgana dunia.. “
SDC-020611
catatan ini kubuat 2 juni 2011

0 komentar:

Posting Komentar