
Naifnya diri ini karena berharap cukup satu kali saja untuk melakukan proses. Bertukar biodata, bertemu, lalu cocok kemudian lanjut ke jenjang berikutnya. Pernikahan. Sesederhana itu.
Nyatanya, aku pun butuh jatuh berkali kali untuk berada di posisi karir ini. Pekerjaan yang dicaci namun dicari. Gagal di tes pertama, Gagal di nilai kewarganegaraan, bahkan gagal di tahap akhir wawancara. Ya, itu proses. Pahit. Namun ketika berhasil akan terasa sangat...