Sabtu, 12 November 2011

seandainya esok, malaikat pencabut nyawa menghampiriku...

seandainya esok, malaikat pencabut nyawa menghampiriku, dan mencabut nyawaku..
"Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan," QS Al Waaqi'ah 83

aku sungguh berharap aku sedang berada dalam keadaan yang baik, dan malaikat mencabut nyawaku dengan lemah-lembut...
"dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut," QS An-Naazi'aat 2
bukan dengan keras...
"Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras," QS An-Naazi'aat 1

dan sakit yang kurasa di jalan dakwah, bisa menjadi penebus sakit saat sakaratul maut itu tiba...
"Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya." QS Qaaf 19
"Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila malaikat mencabut nyawa mereka seraya memukul-mukul muka mereka dan punggung mereka? " QS Muhammad 27

dan Allah mematikanku dalam keadaan khusnul khatimah..
melapangkan kuburku, kemudian memasukkanku kedalam JannahNya yang selama ini kurindukan dan kunantikan...

ketika hidayah mesti ku bayar dengan mahal, dan syurgaNya mesti ku raih dengan tidak mudah...aku berazzam kuat dalam diri...

dan seandainya esok maut menjemputku, sedang aku tidak dalam keadaan yang baik, tentulah aku menjadi orang yang paling merugi..
maka, ku azzamkan diriku di dalam dakwah,
bekerja, bekerja untuk Allah dan RasulNya, apapun yang terjadi,
terik matahari, deru hujan badai, raga yang terluka, fatamorgana dunia yang menyilaukan sekalipun...
dan bahkan jika musuh itu harus muncul dari golongan kami sendiri...
terus berjuang, dan tak akan kubiarkan sedikitpun masa untuk berpangku tangan,

bangkit, tak kenal ragu, dan selalu mengingat surga kekal menantiku...
"Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka. " QS Al Ahqaaf 16

allahu aamiin

wallahu a'lam bishshawwab

0 komentar:

Posting Komentar