Rabu, 18 Januari 2012

catatan - bagaimana menyentuh hati

Hati adalah tempat kita merasakan segalanya, suka ataupun benci, senang ataupun sedih, bahagia ataupun marah. Dengan hati, kita mengenal, memahami, menyayangi hingga mencintai. Semua hal, positif maupun negative dapat dirasakan oleh indera yang satu ini.
Bisa menyentuh hati seseorang adalah suatu hal yang sangat baik, terutama menyentuh hati oranglain untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang positif dan berorientasi kepada Allah (berdakwah). Namun, menyentuh hati bukanlah hal mudah untuk dilakukan, butuh metode dan trik-trik khusus. Mengapa? Ya, karena yang mengetahui isi hati seseorang adalah orang itu sendiri dan Allah. Kita tak bisa membaca bahkan menilai apa yang ada didalamnya.
Dakwah adalah sebuat proses yang bertahap (tadarruj). Dimulai dari sebuah proses bernama ta’aruf (saling mengenal). Mari kita simak sepenggal kisah pengalaman Syaikh Abbas Hasan As-Siisi berikut ini..

Suatu hari di tahun 1951 M. saya berada di pejabat cabang Ikhwanul Muslimin di Jalan Iskandarani, Iskandaria. Lalu ada dua orang datang, yang sudah mempunyai janji dengan salah seorang teman. Saya sambut kedatangan mereka dengan menyebut nama-nama mereka. Tatkala teman yang mereka tunggu itu datang, mereka berkata kepadanya, "Kami tidak mengenalnya sebelum ini, tetapi bagaimana ia mengenal nama kami?" Kemudian saya diajak duduk bersama. Lalu saya berkata kepada keduanya, "Bukankah kalian berdua setiap pagi naik trem dari stesen Rashafah?" Keduanya menjawab, "Ya." Saya berkata, "Saya setiap pagi juga naik trem yang sama." Mereka berkata, "Akan tetapi kami tidak melihat anda bersama kami." Saya berkata, "Kerana saya memakai seragam militer." Keduanya teringat dan tersenyum lalu berkata, "Bagaimana Anda mengetahui nama kami?" Saya berkata, "Saya mendengar salah seorang di antara kalian berkata, 'Selamat pagi, Muhammad,' lalu yang satunya menjawab, 'Selamat pagi, Ahmad.'" Keduanya berkata, "Untuk apa Anda menghafal nama kami?" Saya menjawab, "Jawabannya adalah yang terjadi saat ini." Subhanallah.. ^^
Yang berikutnya adalah menghafal nama. Menghafal nama adalah hal yang penting, karena dari sinilah terjadi interaksi dan lahir sifat saling percaya sesama individu. Ia merupakan langkah awal dan benang pertama yang mengikat hati antar individu. Ia adalah benang yang mengikat bolabola kecil yang berserakan. Setiap orang tentu akan merasa senang jika dipanggil dengan namanya, apalagi dengan nama yang paling ia sukai. (satu dari banyak metode menyentuh hati....)

Tersenyum. Ya, tersenyum adalah salah satu metode pengikat hati, sekaligus sedekah yang mendatangkan pahala.
Sabda Rasulullah "Senyummu pada wajah saudaramu adalah sedekah."

Kemudian, memenuhi hak nya.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda, "Hak seorang muslim terhadap muslim yang lain ada enam: jika bertemu maka berilah salam, jika tidak kelihatan maka cari tahulah, jika sakit maka jenguklah, jika mengundang maka penuhilah, jika bersin dan mengucapkan hamdalah maka jawablah (dengan mengucapkan 'yarhamukallah', dan jika meninggal dunia maka hantarkanlah (ke pemakaman)."

Pandangan kasih sayang....
Jika pandangan seseorang yang dipenuhi oleh rasa dengki saja dapat menghancurkan, maka pandangan yang penuh cinta dan kasih sayang juga dapat berpengaruh dalam mengantarkan kepada kebenaran yang akhirnya dapat mempererat barisan dan memperkuat bangunan...

Menyebarkan salam dan berjabat tangan...
Tangan adalah alat yang sangat peka. la dapat mene-rima dan mengirim isyarat-isyarat yang tampak pada wajah atau yang tersimpan dalam hati. Berjabat tangan dapat mengukur jarak antara dua hati. Ada orang yang berjabat tangan hanya untuk basa-basi, ada pula orang yang berjabat tangan hanya sekedar menyentuh. Ada orang yang berjabat tangan, sementara wajahnya tidak mengarah pada orang yang di hadapan-nya, ada pula orang yang berjabat tangan disertai dengan tatapan mata yang sejuk. Berjabat tangan dapat menghapus dosa-dosa.
Diriwa-yatkan dari Al-Barra' ra., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Tidaklab seorang muslim yang bertemu lulu berjabat tangan, kecuali bagi mereka ampunan sebelum mereka berpisah."
Diriwayatkan bahwa jika Rasul menjabat tangan seseorang, beliau tidak melepaskan tangan beliau sehingga orang itulah yang melepaskannya.

Dan melakukan sarana-sarana yang dapat membuka hati...
Sarana-sarana untuk membuka hati mad'u sangatlah banyak.
Rasulullah saw bersabda,
"Orang yang paling dicintai oleh Allah adalah orang yang paling berguna bagi orang lain."
"Sebaik-baik amal perbuatan adalah membuat orang muslim lainnya merasa gembira, atau meringankan kesulitannya, atau membayarkan hutangnya, atau memberinya makan."
"Berjalan menemani saudara seiman dalam rangka menyelesaikan keperluannya lebih saya sukai daripada beri'tikaf di masjid selama sebulan."
"Barangsiapa mampu menahan amarahnya, Allah swt. akan menutup auratnya; barangsiapa mampu menahan amarah yang mestinya dapat ia lampiaskan, maka Allah akan mengisi hatinya dengan keridhaan di hari kiamat; dan barangsiapa berjalan bersama saudaranya seiman dalam sebuah keperluan sehingga keperluan itu terpenuhi, maka Allah akan mengokohkan kakinya pada hari di mana semua kaki tergelincir."

Magnet hati
Orang-orang yang kering hatinya dan berkarat jiwanya, telah Allah nyatakan,
"Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada sungai-sungai yang mengalir darinya, dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air darinya, dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh kerana takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari yang kalian kerjakan." (Al-Baqarah: 74)
Ayat ini telah menjelaskan bahwa batu itu sensitif. Bahkan ia meluncur jatuh kerana takut kepada Allah. Tetapi kita tidak memiliki peralatan yang dapat membuka rahasia, bagaimana batu itu dapat sensitif. Namun kita yakin (melalui ayat) tersebut bahwa ia memang sensitif, takut, dan melekat satu sama lain karena takut-nya kepada Allah.
Bila batu saja sensitif, gemetaran, dan melekat satu sama lain kerana takut kepada Allah, lalu bagaimana dengan manusia yang banyak diberikan oleh Allah kenikmatan yang besar, seperti akal, perasaan, dan hati sebagai tempat penitipan rahmat??

Keindahan adalah bahasa hati
Kenyataannya memang penampilan yang menarik itu dapat berpengaruh pada hubungan antarpribadi, bahkan hubungan secara umum. Memang, penampilan yang memukau dengan sentuhan sopan santun dan perasaan yang lembut merupakan faktor penggerak dalam memikat hati dan menyentuh perasaan. Kecantikan dan ketampanan seringkali berpengaruh besar dalam memperoleh kesempatan, sehingga menempatkan seseorang pada posisi yang strategi. (Walaupun terkadang melupakan kekurangan, bahkan tidak peduli terhadap semua kekurangan yang ada, yaitu bagi mereka yang hanya mengandalkan penampilan fisik belaka). Sebenarnya, yang dimaksud disini adalah kecantikan dan ketampanan alami yang memancarkan cahaya kebersihan dan kesucian.

Sentilan untuk saya pribadi...

Tukang Sapu dan Tukang Sampah
Ada seorang akh bertanya kepada saya tentang "kiat sukses memikat hati". Saya katakan, "Kita percaya bahwa manusia itu sama. Ini tercermin ketika kaum muslimin berada dalam masjid. Yang miskin duduk ber-dampingan dengan yang kaya, yang lemah berdam-pingan dengan yang kuat, tukang sapu dan tukang sampah sama seperti kebanyakan manusia lain dalam masjid. Tetapi sayang, hal ini tidak diaplikasikan di luar masjid. Apakah ketika Anda lewat di jalanan dan bertemu salah seorang tukang sapu, Anda mengucapkan salam padanya?". "Tidak," jawabnya. Saya katakan, "Itu kerana Anda tidak peduli kepada-nya. Sungguh, Rasul saw. telah melarang perbuatan demikian melalui sabdanya, 'Janganlah kalian menganggap remeh suatu kebaikan walau itu hanya sekedar bermuka ceria ketika bertemu saudaramu.' Bila Anda melakukan hal itu, lalu Anda ucapkan salam padanya, baik kenal maupun tidak, berarti Anda telah menghargai dinnya dan memberinya rasa optimis dalam menatap kehidupan, kerana sebelumnya ia merasa dari golongan terasing dalam masyarakat. Ia merasa tidak seorang pun yang mau memalingkan wajah ke arahnya, tidak seorang pun yang menghargainya atau sekedar mengajaknya berbicara dengan baik.
Bila Anda ucapkan salam kepadanya di suatu hari, maka ia akan menantimu lewat di jalan itu, hanya untuk mendapatkan salam darimu. Ketahuilah, telah banyak orang yang mengabaikan sesuatu yang selama ini la cari-cari dan dambakan."

Cinta karena Allah adalah pembuka hati

Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya agama ini kukuh, maka bimbinglah orang lain ke dalamnya dengan lembut. Sesungguhnya kuda yang terus menerus dicambuk, ia tak akan sampai pada tujuan dan ia sendiri akan mati."

Berdakwah adalah kewajiban setiap muslim dan muslimah.
Allah berfirman, "Serulah manusia) kejalan Rabbmu dengan hikmah dan mahu'izhah hasanah dan bantahlah mereka dengan bantahan yang lebih baik. Sesungguhnya Rabbmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (An-Nahl: 125)

Wallahu a’lam bishshawwab
SDC Jakarta, 9.40 pm

0 komentar:

Posting Komentar