Sabtu, 27 Januari 2018

Antibiotik (Bagian 1)

Pemakaian antibiotik di rumah sakit sudah menjadi hal yang sangat sering. Mari menyegarkan kembali ingatan masa kuliah kita tentang antibiotik. :)

Sebelum membahas antibiotik, mari kenalan dulu dengan target kita, yaitu bakteri.

Bakteri ada di sekitar kita. Jika berada pada kondisi yang sesuai, bakteri dapat tumbuh dan berkembang. Struktur sel bakteri (dari dalam keluar) yaitu DNA, Ribosom, Membran sitoplasmik, Dinding sel bakteri (Peptidoglikan), Lipopolisakarida.

Bakteri diklasifikasikan menjadi beberapa sistem klasifikasi, salah satu yang banyak digunakan adalah sistem klasifikasi fenotifik pewarnaan gram. Ditemukan oleh H. C. Gram pada 1884, membagi menjadi dua yaitu gram positif dan gram negatif berdasarkan morfologi dan perbedaan hasil pewarnaan. Goresan bakteri diwarnai dengan crystal violet dan iodin, lalu dicuci menggunakan alkohol dan diwarnai kembali dengan safranin. Hasil pewarnaan bakteri gram positif adalah ungu kebiruan sedangkan bakteri gram negatif berwarna merah. Perbedaan tersebut berdasarkan banyaknya peptidoglikan yang dimiliki oleh bakteri gram positif dibandingkan yang terdapat pada bakteri gram negatif. Namun beberapa bakteri seperti mycobacteria (yang menyebabkan tuberkulosis) tidak sepenuhnya terwarnai disebabkan karena adanya kandungan lipid yang tinggi pada peptidoglikan. Alternatif pewarnaan dengan cara Kinyoun atau pewarnaan asam kuat.

Contoh bakteri gram positif:
Staphilokokkus, Streptokokkus, Pneumokokkus, Enterokokkus, Basilus, Clostridia, Corynebacterium, Listeria, dan  Aktinomises.

Contoh bakteri gram negatif:
Enterobacter (E. coli, klebsiella, salmonella, shigella), Pseudomonas, Vibrio (kolera), Legionella, Neisseria, Hemophilus, dan Bartonella.

Contoh bakteri miscellaneous:
Helicobacter, Mycobacteria, Treponemes (Sifilis), Mycoplasma, dan Rickettsia.

0 komentar:

Posting Komentar